+62 2177 8057 06 +62 852 1855 3006 info@sekolahrelawan.org

Artikel

Pandangan Iklim 2024 dari BMKG: Tahun 2024 Kondisi Iklim Indonesia Netral

03 Jan 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  merilis "Climate Outlook 2024" atau "Pandangan Iklim 2024" yang bisa digunakan sebagai salah satu panduan untuk perencanaan dan kegiatan pembangunan pada sektor yang berkaitan, atau lembaga/masyarakat yang terdampak oleh fenomena iklim. 


Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu ENSO diprakirakan akan berada pada fase El Nino Lemah - Moderat di awal tahun 2024, kemudian pada akhir tahun 2024 diprediksikan berada pada fase Netral.

Sebenarnya terdapat peluang hingga iklim berkembang menjadi fenomena La Nina, yang mana merupakan pemicu anomali iklim basah, namun peluangnya kecil. Sama halnya dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan penyebab gangguan iklim dari Samudra Hindia, BMKG memprediksi akan berada pada fase Netral dari awal hingga akhir tahun 2024.

Meski begitu, terdapat beberapa wilayah yang diprediksikan akan mengalami hujan tahunan di atas normal, meliputi wilayah sebagian kecil Aceh, Sumatera Barat bagian selatan, sebagian kecil Riau, sebagian kecil Kalimantan Selatan, sebagian kecil Gorontalo, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Papua Barat dan Papua bagian utara.

Selain itu, Dwikorita juga menambahkan terdapat juga daerah yang diprediksikan akan mengalami hujan tahunan di bawah normal yaitu meliputi sebagian Banten, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, dan Papua bagian selatan.

Dalam pandangan iklim tersebut BMKG juga menyertakan sejumlah rekomendasi umum untuk sektor-sektor terkait atau terdampak oleh fenomena iklim. Diantaranya melakukan langkah antisipatif terhadap potensi jumlah curah hujan tahunan 2023 yang melebihi batas normalnya, yang mana hal ini dapat memicu bencana hidrometeorologi basah serta potensi curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan, yang dampak berkelanjutannya berupa kebakran hutan dan lahan di kemarau 2024. 


Kemudian meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir. Selain itu juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau.

Jalan Mandor Basir 1 no.167, RT.01/RW.08, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok

info@sekolahrelawan.com

+62 21 77805706

+62 821-3012-6939(Kemitraan)

Copyright © Sekolah Relawan 2023