Artikel

Andai Kartini Jadi Relawan Hari Ini…

21 Apr 2025

SEKOLAHRELAWAN.ORG - Setiap tanggal 21 April, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Kartini. Namun, gimana jadinya kalau Kartini masih hidup di masa kini? 


Jika Kartini hidup di masa kini, mungkin ia tidak lagi menulis surat kepada sahabatnya di Belanda. Ia akan menulis lewat blog, membuat konten edukatif di Instagram atau bahkan menggelar ruang diskusi daring tentang kesetaraan dan pendidikan perempuan di daerah tertinggal. 


Tidak hanya itu, saat pagi hari, Kartini mungkin bukan hanya membuka jendela rumah, tapi ia membuka pintu kelas belajar bagi anak-anak di pinggiran kota. Ia akan menjadi “guru relawan”, mengajar dengan kesadaran dan cinta, membawa buku-buku cerita ke tempat di mana akses pendidikan jadi kemewahan. 


Kartini yang kita kenal dengan semangatnya pada emansipasi, mungkin juga menjadi *pendamping perempuan korban kekerasan*, duduk mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi. Ia tak hanya bicara soal mimpi dan cita-cita, tapi juga memperjuangkan ruang aman bagi setiap perempuan untuk bisa memilih jalan hidupnya sendiri.


Di akhir pekan, mungkin Kartini mengenakan sepatu bot, turun ke sungai bersama komunitas lingkungan, memungut sampah plastik dan menanam pohon. Ia tahu bahwa masa depan tidak hanya milik laki-laki atau perempuan, tapi milik semua yang menjaga bumi ini dengan penuh kasih.


Kartini hari ini bukan tokoh tunggal dalam buku sejarah. Ia hadir dalam sosok-sosok relawan yang bekerja diam-diam, tak selalu terlihat, tapi memberi dampak nyata. Ia adalah perempuan muda yang meluangkan waktu mengajar tanpa bayaran. Ia adalah ibu rumah tangga yang jadi relawan dapur umum saat bencana. Ia adalah aktivis yang memperjuangkan suara-suara yang kerap diabaikan.


Kartini hari ini mungkin adalah kamu, atau dia yang sedang kamu kagumi dari kejauhan.


Sebab, menjadi Kartini bukan soal tanggal lahir. Tapi soal keberanian memilih untuk peduli, dan tak tinggal diam saat melihat ketimpangan

Copyright © Sekolah Relawan 2025