Cerita Sahur, Mencari Jati Diri dari Kerasnya Hidup di Jalanan

Saat melakukan aksi Food Box Sahur dengan rute: Sawangan – Lebak Bulus, di kawasan jalan TB Simatupang, tim relawan bertemu dengan seorang penerima manfaat, bernama pak Danuri yang biasa disapa pak Nur.

Menurutnya, beliau tinggal dan istirahat di jalan selama 25 tahun dengan gerobak yang menyimpan semua perlengkapannya di jalan. Pak Nur adalah seorang seniman spiritual yang mencari jati dirinya di jalan. Dia biasa tidur di sekitaran TB Simatupang belakang MCD Ranco, Jakarta Timur.

Dia hidup seorang diri dan telah menggelar beberapa pameran di Galeri Nasional Indonesia yang berkolaborasi bersama beberapa Komunitas seniman jalanan. Di sela-sela perbincangan dengan relawan, ia berkata, "Tidak semua orang yang tinggal di gerobak pinggir jalan adalah pengemis atau tuna wisma, sebagian adalah mereka yang ingin menemukan atau sedang mencari jati dirinya."

Pernyataannya ini seperti melengkapi bilik-bilik pengalaman para relawan yang selama ini terjun untuk berbagi. Bilik-bilik yang akan menjelma menjadi ruangan pengetahuan sebagai salah satu bagian dari gedung ilmu mereka.

Seperti yang dikatakan Sastrawan Soesilo Toer bahwa “Pengalaman adalah basis pengetahuan dan pengetahuan adalah basis ilmu.”

Semoga bilik-bilik tersebut menjadi cikal bakal yang tak pernah terhenti untuk para relawan dan kita semua untuk menjadi sebenar-benarnya manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.