Bukber di Pelosok : "Best Momen in My Life, Meski Jauh, Panas, dan Puasa, Tapi Worth It!"

Kejar berkah bukber pelosok akhirnya diadakan pada 9 April 2023 di Pondok Pesantren Jabal Nur, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Perjalanan dimulai pukul 8 pagi dari Graha Sekolah Relawan Depok, sebenarnya jarak tempuh hanya sekitar 2 jam, namun tim relawan bukber pelosok harus mampir untuk belanja keperluan masak di pasar Bogor.

Kegiatan ini diramaikan oleh para chef dari ajang pencarian bakat chef terbesar di Indonesia, seperti chef Agnes, chef Rayhan, chef Rommy, chef Rifa, dan Chef Fahmi, dan chef Wina. Tidak hanya para chef, ada juga relawan, santri, dan warga sekitar yang ikut masak bersama.

Mobil terparkir di area rumah warga. Untuk menuju ke ponpes, para relawan harus berjalan kaki kurang lebih 20 menit karena akses kendaraan tidak bisa dilalui jalanan setapak sawah. Ponpes Jabal Nur memang terletak jauh dari pemukiman warga. oleh karena itu, membawa barang belanjaan serta peralatan masak. Tentu ini tidak mudah dilakukan di Ramadhan, namun berkat semangat kebersamaan dan berbagi semua relawan, kita tiba di Ponpes tepat pukul 12 siang.

Terdapat kurang lebih 40 orang santri yang belajar di pondok pesantren ini. Dibantu warga dan santri, tim relawan menyiapkan kurang lebih 150 porsi untuk buka puasa bersama. Momen masak ini jadi terasa berbeda karena tim relawan harus masak menggunakan kayu bakar, jadi proses memasaknya lebih lama. Dengan keahlian para chef, teknik memasak yang berbeda, makanan yang disajikan terasa lebih nikmat dan berbeda.

Selain masak bersama, sore harinya tim relawan membagikan sembako dan mukena kepada warga sekitar yang telah membantu berjalankan kegiatan ini. Apalagi bisa dibilang ini termasuk momen masak besar dengan menu yang banyak pula. Tanpa bantuan mereka, tentu proses memasak tidak akan lebih mudah dengan peralatan masak yang juga terbatas.

Adzan maghrib berkumandang, segala lelah dan keringat hari ini, seolah terbayar tuntas. Kalau kata chef Rayhan, ini adalah pengalaman yang jarang banget didapatkan, walaupun perjalanan jauh, panas, dan puasa, tapi seru dan worth it. Chef Agnes bahkan juga bilang “ini best momen ever in my life. Semua orang bekerja keras dan masak menu sebanyak itu bareng-bareng”

“Terima kasih untuk yang udah berdonasi, semua relawan, santri, dan warga yang udah sangat membantu kami. Semoga enggak kapok ya ngajakin kita, adain lagi dong kegiatan-kegiatan kaya gini di kemudian hari” ditutup dengan ungkapan terima kasih dari chef Fahmi.

Tidak terasa sudah saatnya pulang. Melewati jalan setapak ini lagi dengan bantuan penerang handphone seadanya. Hari yang melelahkan, sekaligus membahagiakan. Hidup terasa lebih bermakna ketika kita mau mencoba berbagi pada sesama.