Kegiatan ini diadakan sebagai respon terhadap potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam hal solidaritas sosial. Berdasarkan laporan World Giving Index (WGI) 2024 yang dipublikasikan oleh Charities Aid Foundation (CAF), Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia, dengan tingkat donasi dan kerelawanan tertinggi secara global selama tujuh tahun berturut-turut.

“Capaian ini adalah sinyal kuat bahwa masyarakat Indonesia memiliki semangat berbagi yang luar biasa. Melalui Sapa Komunitas, kami ingin mempertemukan semangat itu dengan edukasi, ruang kolaborasi, dan penguatan kapasitas komunitas,” ujar perwakilan Sekolah Relawan.

Dalam pelaksanaan terbarunya di Kota Bandung, Sapa Komunitas menghadirkan lima komunitas lokal dari berbagai bidang sosial, mulai dari pemberdayaan santri, pendampingan UMKM, pendidikan anak, hingga distribusi pangan siap saji dan sembako.

Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan saling mengenal, tetapi juga menjadi ruang diskusi seputar dinamika pergerakan komunitas, pengelolaan relawan, strategi fundraising, serta praktik kolaborasi lintas sektor atau dikenal dengan pendekatan pentahelix (komunitas, pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan media).

Tujuan Kegiatan Sapa Komunitas:

1. Memperkenalkan Sekolah Relawan sebagai lembaga sosial kemanusiaan.
   
   

2. Mendorong pemahaman dan sinergi antar komunitas lokal.
   
   

3. Menggali potensi dan permasalahan sosial di tingkat lokal.
   
   

4. Memotivasi komunitas untuk terus menjadi motor gerakan relawan.
   
   

5. Membuka ruang kolaborasi antara komunitas dengan Sekolah Relawan.

Dengan semangat “Bergerak Bersama dalam Kebaikan”, program ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara gerakan akar rumput dengan gerakan sosial yang lebih luas dan berkelanjutan.