Musim hujan mulai melanda beberapa wilayah di Indonesia. Memasuki akhir tahun seperti saat ini, kita perlu waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, khususnya untuk wilayah-wilayah yang diperkirakan mengalami musim hujan di atas normal.
Menurut BNPB, Indonesia didominasi bencana hidrometeorologi sepanjang tahun. Di awal hingga pertengahan tahun 2023 saja, ada 92% bencana hidrometeorologi basah dan 6,6% bencana hidrometeorologi kering. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, awal musim hujan secara umum diprediksi terjadi pada November 2023, namun musim hujan tidak terjadi serentak di seluruh wilayah, melainkan puncaknya akan terjadi di Januari dan Februari 2024.
BENCANA HIDROMETEOROLOGI BASAH
Angin kencang, banjir, dan tanah longsor
BENCANA HIDROMETEOROLOGI KERING
kekeringan dan kebakaran hutan.
Jumlah kejadian bencana alam mengalami kenaikan hingga 82% dalam rentang waktu 2010-2022. Menurut BNPB, penyebab utama meningkatnya kejadian bencana adalah perubahan iklim dan kenaikan anomali suhu rata-rata bumi.
Oleh karena itu, berbicara tentang bencana hidrometeorologi, maka perlu dibarengi dengan upaya menjaga kondisi lingkungan saat ini. Salah satunya dengan melakukan restorasi lingkungan dan mempertahankan fungsi lahan dari hulu ke hilir. Upaya mitigasi sudah seharusnya menjadi gerakan bersama masyarakat Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Jalan Mandor Basir 1 no.167, RT.01/RW.08, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok
info@sekolahrelawan.com
+62 852 1855 3006(Info Donasi)
+62 821 3012 6939(Kemitraan)
+62 851 5984 8033(Kolaborasi Komunitas)
Copyright © Sekolah Relawan 2025