Artikel

Tetaplah Bodoh dan Terus Belajar

11 Mei 2023

“Stay Hungry, Stay Foolish” adalah kalimat yang mengakhiri pidato Steve Jobs di Universitas Stanford tahun 2005. Ucapan ini lantas menjadi inspirasi jutaan orang dan mungkin juga kita. Tapi, apa arti ungkapan ini ?

 

Selaras dengan ungkapan Jobs, dalam Budhisme Zen ada konsep Shoshin yang berarti “pikiran pemula”, sebuah konsep untuk melepas informasi terkait pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, serta memiliki sikap terbuka untuk mempelajari sesuatu layaknya seorang murid atau pemula.

 

Kita mungkin sering menjumpai orang yang gemar sekali memotong pembicaraan, baru orang lain berbicara satu-dua kata sudah dipotongnya.  Itulah ego seseorang agar terlihat pintar. Kita secara tidak sadar mempunyai mentalitas sok pintar, merasa tahu apa yang akan orang lain katakan sehingga cenderung tidak betah mendengarkannya sampai tuntas.

 

Ungkapan Steve Jobs di atas dan konsep Shoshin sering dianggap bertolak belakang dengan pikiran para ahli. Karena mereka telah menguasai suatu subyek, terdapat kecenderungan pikiran tertutup, enggan menerima informasi baru dan beranggapan “saya lebih tahu daripada kamu”. Akibatnya jelas, perkembangan informasi menjadi terhambat bahkan cenderung menolak karena informasi baru itu tidak sesuai dengan apa yang sudah dipelajarinya.

 

Sementara para pemula tentu mereka yang pikirannya belum tahu apa-apa sehingga harus belajar banyak. Kita dianggap tidak tahu, murid yang sedang belajar sesuatu. Coba ingat-ingat kembali, masa-masa paling berkembang dari tiap kita adalah masa dimana kita masih belajar.

 

Mental Shoshin sendiri berlatar belakang dari ajaran Budha yang mengajarkan sebaiknya manusia bersikap tidak tahu apa-apa, sehingga ketika menerima ilmu pikiran akan terbuka. Lawan dari mental shoshin adalah sok tahu dan merasa paling pintar sehingga cenderung untuk memblokir informasi yang tidak sesuai dengan yang dipelajari hingga mencari informasi pembenar untuk mendukung pendapat diri sendiri. Kita mungkin berpikir sedang belajar, tapi pada dasarnya tidak. Kebanyakan orang memang tidak menginginkan informasi baru, mereka hanya ingin memvalidasi informasi.

.

 

Di sinilah keunikan mental shoshin yang mengajak kita untuk selalu memiliki pikiran pemula, terlepas dari status kita yang mungkin sudah dianggap ahli. Dengan memiliki mental demikian, kita menjadi lebih terbuka, terus belajar dan bersedia menerima sudut pandang yang baru. Merendahkan diri dengan mental shoshin berdampak pada naik level  lebih cepat dan anggun tanpa perlu melakukan upaya licik terselubung untuk memperoleh prestasi.

 

Lantas, bagaimana melatih diri memiliki mental ini? Yang pertama, harus rendah hati. Dengan kerendahan hati, kita akan bersedia untuk mendengarkan, berdiskusi, menyapa, mengobrol dengan semua orang.

 

Yang kedua, bacalah buku. Buku adalah jendela pengetahuan, semakin banyak buku yang kita baca semakin kita sadar banyak hal yang tidak diketahui. Buatlah target harian untuk membacanya.

 

Yang ketiga, lepaskanlah ego untuk selalu benar. Meskipun tidak setuju dengan pendapat seseorang ketika berdiskusi, kita tidak perlu mengoreksinya. Mungkin saja pendapat dia yang benar meski terdengar aneh. Atau mungkin saja ide konyolnya bisa menghasilkan sesuatu yang baru.

 

Terakhir, seperti ungkapan Steve Jobs “Stay Hungry, Stay Foolish”, tetaplah bodoh dan sadari bahwa kita harus selalu belajar dari manapun dan siapapun.

 

Copyright © Sekolah Relawan 2025