Indonesia sebagai negara dengan penduduk
muslim terbesar di dunia jelas menjadi potensi yang begitu besar untuk memutar
roda perekonomian melalui ibadah qurban. Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan, nilai potensi ekonomi qurban tahun 2022 mencapai 31,6 triliun rupiah
atau meningkat 74% dari potensi qurban 2021. Potensi ekonomi tersebut berasal
dari 2,61 juta shohibul qurban dan sekitar 2,1 juta hewan qurban yang
disembelih yang terdiri atas 1,6 juta ekor domba/kambing dan 521 ribu ekor
sapi.
Namun di sisi lain, produksi jumlah hewan
ternak seperti sapi, kambing, dan domba di Indonesia antar pulau mengalami
ketimpangan. Berdasarkan hasil sensus pendudul tahun 2020, supply ketersediaan
daging pangan sangat timpang antar pulau, rata-rata 72% daging ternak berada di
Pulau Jawa sedangkan bagian Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua hanya ada
1%.
Dengan persentase tersebut, artinya
distribusi hewan qurban belum merata dan masih didominasi daerah Jabodetabek. Padahal,
adanya potensi daging qurban yang besar dapat memperbaiki tingkat gizi dan
kesehatan masyarakat jika terjadi pendistribusian daging qurban terutama kepada
kelompok rentan seperti fakir miskin, dhuafa atau daerah minus qurban.
Oleh karena itu, Sekolah Relawan melalui
program Obsesi Qurban menargetkan Indonesia bagian Timur sebagai daerah
pendistribusian hewan qurban di tahun 2023 ini. Mengingat ketimpangan
distribusi qurban yang hingga kini masih jadi permasalahan, Sekolah Relawan
mengajak masyarakat Indonesia, orang-orang baik, dan para relawan untuk
mendukung qurban di Indonesia Timur sebagai bagian dari upaya kita mengurangi
kesenjangan distribusi qurban di daerah-daerah pelosok yang jarang terjamah.
http://obsesiqurban.com
Jalan Mandor Basir 1 no.167, RT.01/RW.08, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok
info@sekolahrelawan.com
021 77805706
Copyright © Sekolah Relawan 2023