+62 2177 8057 06 +62 852 1855 3006 info@sekolahrelawan.org

Artikel

Penyakit Menular Mengancam Masyarakat Gaza

14 Nov 2023

Sejak pertengahan Oktober, terjadi penyebaran penyakit yang cepat di tengah masyarakat Gaza yang tinggal di tempat penampungan yang sangat padat dengan akses yang buruk terhadap fasilitas kebersihan dan air bersih, sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit menular.


Ketika kematian di Gaza semakin meningkat karena penjajah, warga Gaza juga harus menghadapi ancaman penyakit menular akibat kepadatan penduduk yang berlebihan dan terganggunya sistem kesehatan, air, dan sanitasi.


Kurangnya bahan bakar pun menyebabkan ditutupnya pabrik desalinasi, yang secara signifikan meningkatkan risiko penyebaran infeksi bakteri seperti diare, karena masyarakat mengonsumsi air yang terkontaminasi. Kurangnya bahan bakar juga mengganggu pengumpulan sampah, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangbiakan serangga, hingga hewan pengerat yang dapat membawa dan menularkan penyakit secara cepat dan luas.


Situasi ini sangat memprihatinkan bagi hampir 1,5 juta pengungsi di seluruh Gaza, terutama mereka yang tinggal di tempat penampungan yang sangat padat dengan akses yang buruk terhadap fasilitas kebersihan dan air bersih, sehingga meningkatkan risiko penularan penyakit menular.


Kondisi ini sangat memprihatinkan. Sejak pertengahan Oktober 2023, lebih dari 33.551 kasus diare telah dilaporkan. Lebih dari separuh kasus tersebut terjadi pada anak balita – peningkatan yang signifikan dibandingkan rata-rata 2000 kasus setiap bulan pada anak balita sepanjang tahun 2021 dan 2022.Sebanyak 8944 kasus kudis dan kutu rambut, 1005 kasus cacar air, 12635 kasus ruam kulit, dan 54.866 kasus infeksi saluran pernapasan atas juga telah dilaporkan.


Terganggunya kegiatan vaksinasi rutin, serta kurangnya obat-obatan untuk mengobati penyakit menular, semakin meningkatkan risiko percepatan penyebaran penyakit. Hal ini diperburuk dengan cakupan sistem surveilans penyakit yang tidak lengkap, termasuk deteksi dini penyakit dan kapasitas responsnya. Konektivitas internet dan fungsi sistem telepon yang terbatas semakin membatasi kemampuan kita untuk mendeteksi potensi wabah sejak dini dan merespons secara efektif.


Sedangkan, di fasilitas kesehatan, sistem air dan sanitasi yang rusak, dan berkurangnya persediaan pembersih membuat upaya dasar pencegahan dan pengendalian infeksi hampir tidak mungkin dilakukan. Perkembangan ini secara signifikan meningkatkan risiko infeksi akibat trauma, pembedahan, perawatan luka, dan persalinan.


Individu dengan imunosupresi, seperti pada pasien kanker, sangat berisiko mengalami komplikasi infeksi. Apalagi kurangnya alat pelindung diri yang mengakibatkan petugas kesehatan dapat tertular dan menularkan infeksi saat memberikan perawatan kepada pasiennya. Pengelolaan limbah medis di rumah sakit telah sangat terganggu, sehingga semakin meningkatkan paparan terhadap bahan berbahaya dan infeksi.


WHO menyerukan akses bantuan kemanusiaan yang mendesak dan dipercepat – termasuk bahan bakar, air, makanan, dan pasokan medis – ke dalam dan di seluruh Jalur Gaza. 

Jalan Mandor Basir 1 no.167, RT.01/RW.08, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok

info@sekolahrelawan.com

+62 21 77805706

+62 821-3012-6939(Kemitraan)

Copyright © Sekolah Relawan 2023