Menjalankan ibadah Ramadhan dengan khusyuk adalah sebuah kenikmatan. Merasakan lezatnya makanan sahur dan berbuka puasa menjadi salah satu sumber kebahagiaan berpuasa. Namun, hal itu masih menjadi harapan besar bagi saudara-saudara kita di Palestina. Di tengah perang yang tak berkesudahan ini, mereka menyambut Ramadhan dengan perasaan haru dan duka.
Warga Palestina beribadah shalat tarawih di antara puing-puing bangunan yang hancur, di atas tanah yang menjadi saksi anak, istri, suami, dan orang-orang yang mereka cintai tewas karena serangan Israel. Kematian yang tak lagi bisa kita lihat sebagai angka saja, tapi ini upaya penindasan, penderitaan, dan penghapusan umat manusia.
Mereka berpuasa sudah sejak lama, saudara-sauadara di Palestina kekurangan makanan yang layak dimakan. PBB menyatakan bahwa seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan. Warga Palestina menggiling pakan ternak untuk makanan mereka. Anak-anak Palestina meninggal karena kekurangan gizi, bahkan kejadian tragis baru-baru ini terjadi, lebih dari 100 warga Palestina ditembak tentara Israel saat menerima bantuan makanan. Peperangan yang terjadi di Palestina tidak lagi soal penjajahan terhadap negara, namun juga perang kelaparan.
Copyright © Sekolah Relawan 2023