Proses evakuasi warga terdapak Gunung Ruang sudah dilakukan sejak Rabu, 17 April 2024, hingga hari ini. Sebanyak 272 Kepala Keluarga atau 828 jiwa dievakuasi ke Gedung BPU Kecamatan Tagulandang, dan ada yang di rumah kerabat mereka di daratan Pulau Tagulandang.
Warga yang berada di radius 6 km, yakni di Pulau Tagulandang harus mengosongkan wilayahnya.
Pada Kamis, 18 April 2024, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB, Abdul Muhari mengatakan, sebanyak empat kapal akan dikerahkan untuk mengevakuasi warga ke Manado. Butuh waktu sekitar lima hingga enam jam untuk menuju Manado dari Tagulandang menggunakan jalur laut.
Sebelumnya, Badan Geologi sempat menerbitkan potensi tsunami akibat letusan Gunung Ruang. Peringatan dini itu untuk mengantisipasi gelombang air akibat luruhan awan panas besar di laut sekitar pulau lokasi gunung tersebut. Namun, bahaya tsunami kemudian tidak terdeteksi pasca letusan tersebut.
Tim pemantau menilai jumlah kejadian gempa vulkanik dalam meningkat signifikan, disertai tremor vulkanik dengan amplitudo overscal. Tremor itu menunjukkan adanya peretakan batuan disertai magma dari reservoir magma dalam ke permukaan. Proses tersebut ditunjukkan dalam bentuk erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi aliran lava atau (efusif).
Radius bahaya dinaikkan dari 4 kilometer menjadi 6 kilometer dari pusat erupsi Gunung Ruang. Persis ketika berganti status menjadi Awas, awan panas akibat letusan gunung sudah menjangkau jarak mencapai 1,7 kilometer.
Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas.
Jalan Mandor Basir 1 no.167, RT.01/RW.08, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok
info@sekolahrelawan.com
+62 21 77805706
Copyright © Sekolah Relawan 2023