Dulu Palestina Bantu Kita, Sekarang Giliran Kita Bantu Palestina

Kamu sudah pernah dengar soal Palestina jadi bangsa pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944 sebelum resmi merdeka?

Saat itu, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, Mufti besar Palestina, mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia. Beliau aktif bernegosiasi dengan pemimpin negara-negara Arab untuk mengakui dan membela Indonesia. Padahal saat itu, Palestina juga sedang menghadapi masa sulit. 

Dikutip dari "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" karya M Zein Hassan (1980), ucapan selamat dari tokoh Palestina ini disiarkan melalui radio berbahasa Arab di Berlin, Jerman. Momentum yang mendasari dukungan Palestina tersebut adalah pernyatan janji Perdana Menteri Koiso pada 6 September 1944. Kaiso, di hadapan parlemen Jepang, saat itu berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Mendengar hal tersebut, Palestina pun secara de facto langsung mengakui kemerdekaan Indonesia, setahun sebelum kemerdekaan yang sebenarnya.

Padahal saat itu, Al-Husaini sedang bersembunyi di Jerman pada permulaan Perang Dunia II. Beliau pun tengah berjuang melawan penjajah Inggris dan Z1on1s yang ingin menguasai Palestina. Tokoh pahlawan lainnya dari Palestina, Muhammad Ali Taher, bahkan menyumbangkan hartanya untuk membantu Indonesia berjuang menggapai Kemerdekaan.

Kini, saatnya kita hadir dan berperan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Kita tahu dalam perjuangan kemerdekaan, dukungan dunia internasional itu mutlak diperlukan. Jadi apapun bentuk pembelaan yang kamu lakukan, itu pasti akan sangat membantu.

Palestina dulu bantu kita meski mereka juga sedang tidak baik-baik saja. Sekarang waktunya kita, Indonesia, bersama menyuarakan dan membantu Palestina memperjuangkan Kemerdekaannya. Kita balas kebaikan dengan kebaikan yang jauh lebih besar.