Israel menyerang Rafah meskipun Hamas sudah menyetujui permintaan gencatan senjata. Kendati gencatan senjata yang diajukan Qatar dan Mesir sudah disepakati Hamas, Israel melakukan sebaliknya. Akibatnya, 27 orang tewas, termasuk di antaranya perempuan dan anak-anak.
Dilansir AFP Jumat (10/5/2024), PBB mengatakan sekitar 80 ribu orang telah meninggalkan Rafah dalam tiga hari. Terhitung sejak Israel mengintensifkan operasi militer di kota Gaza selatan. Gempuran dilakukan Israel meski sekutunya Amerika Serikat (AS) mengancam akan menghentikan pasokan senjata.
Militer Israel akan tetap melanjutkan operasinya di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, "sesuai rencana," kata seorang pejabat Israel kepada Xinhua. Pernyataan itu muncul usai perundingan gencatan senjata Israel-Hamas yang diadakan di Kairo, Mesir, gagal mencapai kesepakatan pada Kamis (9/5).
Tindakan ini mendapat kecaman dari dunia, hal ini dikarenakan Rafah merupakan satu-satunya daerah yang menjembatani bantuan kemanusiaan yang terletak di antara Gaza dan Mesir. Terdapat sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina di perbatasan Rafah. Selama ini, mereka bertahan hidup di tenda penampungan sementara dengan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.
Jalan Mandor Basir 1 no.167, RT.01/RW.08, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok
info@sekolahrelawan.com
+62 21 77805706
Copyright © Sekolah Relawan 2023