
Peresmian Pembangunan Tempat Tinggal Sementara (TTS) untuk Korban Terdampak Banjir NTT oleh Sekolah Relawan
Tempat
Tinggal Sementara (TTS) untuk warga korban bencana banjir bandang Nusa Tenggara
Timur (NTT) akhirnya diresmikan. Atas penggalangan dana oleh influencer Rachel
Vennya melalui kitabisa.com yang dibantu 20 ribu orang baik Indonesia, Tempat
Tinggal Sementara ini akan ditinggali 50 Kepala Keluarga di Desa Waiburak,
Adonara Timur, Flores Timur, NTT.
Sekolah
Relawan hadir membersamai sejak fase emergency hingga
proses recovery dalam pembangunan Tempat Tinggal Sementara
(TTS). Tidak bergerak sendiri, bersinergi dengan Yayasan Lamahala Peduli Umat (
Lampu) NTT dan semangat gotong royong warga, Tempat Tinggal Sementara bisa
dirampungkan dalam kurun waktu 3 bulan pengerjaan.
Acara
peresmian ini tidak hanya dihadiri para relawan dan warga, Asisten bagian
pemerintahan, Camat dan Kepala Desa Waiburak turut datang untuk penandatanganan
serah terima bantuan Tempat Tinggal Sementara.
Founder
Sekolah Relawan, Bayu Gawtama, yang juga ikut dalam acara peresmian TTS di NTT
mengatakan “Ada banyak potensi ancaman bencana di Indonesia, namun Allah SWT
juga menciptakan manusia-manusia yang kuat, tangguh, dan hebat, sehingga apapun
bencananya, Indonesia selalu siap menghadapinya seperti yang di NTT ini.
Indonesia juga dianugerahi orang-orang yang dermawan, terbukti proses Tempat
Tinggal Sementara ini cepat rampungnya. Jadi tidak salah kalau Charities Aid
Foundation (CAF) menyematkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di
dunia”.
Prinsip Tempat Tinggal Sementara dibuat terintegrasi yang dilengkapi dengan
fasilitas umum seperti tempat ibadah, toilet, ruang serba guna, area bermain
anak, hingga pipanisasi air bersih. Tujuan TTS ini tidak hanya untuk
memenuhi shelter sementara (6-12 bulan), tapi juga diharapkan
mampu mempercepat pemulihan masyarakat dari segi sosial maupun ekonomi.
Salah satu warga yang menempati Tempat Tinggal Sementara (TTS), Bu Nuna
mengutarakan rasa bahagianya “Terimakasih banyak atas bantuan rumah sementara
ini, kita rasa nyaman berada di sini, karena untuk kami yang terdampak banjir
dan rumah kami hanyut, dengan adanya rumah ini kami jadi bisa beraktivitas
kembali seperti biasa”.
Tempat Tinggal Sementara dibangun di lahan seluas 2 hektar milik Paman
Noeng, orang baik yang berbesar hati meminjamkan lahannya untuk pembangunan TTS
yang akan digunakan selama 2 tahun.