Rambut Memutih di Usia 10 Tahun: Luka Batin Anak Gaza Korban Serangan Israel

Ada luka di sudut tenda pengungsian Khan Younis, Gaza Selatan yang dialami gadis kecil berusia 10 tahun bernama Lana. Luka yang tampak bukanlah luka berdarah, tapi luka trauma mental yang akhirnya berimbas pada kondisi fisik Lana. 


Rambut hitam panjangnya kini berubah menjadi putih, bencak putih pucat juga menjalar hampir ke seluruh tubuh Lana, dan kini sorot matanya kosong tak seperti anak-anak pada umumnya.



Lana sudah mendapatkan perawatan dari dokter di pengungsian. Perubahan kondisi fisik Lana terjadi akibat adanya trauma mental setelah rumahnya diserang oleh Israel dua tahun lalu. Ia mengalami stress dengan tingkat cukup tinggi karena setiap momen penyerangan dan kepanikan masih terus berputar di ingatan Lana. 


Sayangnya, perawatan Lana hanya bisa berhenti sampai tahap observasi dan tidak bisa dilakukan penyembuhan yang berkelanjutan. Hal tersebut terjadi karena Israel memblokir pintu keluar gaza, menghancurkan rumah sakit, dan melarang masuknya obat-obatan serta alat kesehatan.


“Dulu sebelum hal menyeramkan (penyerangan udara) ini terjadi, aku cantik,” ungkap Lana dengan keputusasaan.



Kejahatan yang dilakukan Israel mengakibatkan begitu banyak kepedihan untuk warga Palestina. Mulai dari luka-luka fisik akibat penembakan dan pengeboman, duka kematian, sulitnya bertahan hidup di tengah krisis pangan, bahkan trauma mental yang dirasakan oleh anak-anak. Mereka yang bertahan harus melanjutkan hidup berdampingan dengan rasa ketakutan, trauma, dan penyerangan yang masih belum tahu kapan akan berhenti.


Kisah Lana menjadi potret kecil dari tragedi besar yang menimpa anak-anak Palestina. Di usia yang seharusnya dipenuhi canda dan mimpi, ia justru harus menanggung luka yang tak terlihat. Rambutnya yang memutih menjadi saksi bisu, bahwa perang tak hanya menghancurkan bangunan dan nyawa, tapi juga masa depan generasi yang tumbuh dalam ketakutan.



Penulis: Firda Aulia Ramadanti

Dokumentasi: Aljazeera.net